Friday, April 25, 2014

Teruntuk sobat karibku, saudara kembarku Fatmawati “Upil” Hakim.

Hai kecil, bagaimana kabarmu? Tak perlu kau jawab aku sudah tau, kau masih dalam keadaan sakit bukan? Kakimu belum pulih dari jatuhmu itu bukan?. Kau nakal upil. Kau tak hati-hati, ah andai saja waktu itu aku masih ada, pasti aku akan ngoceh-ngoceh sama kamu. Aku minta maaf ya, aku masih saja belum bisa menjengukmu, aku doa dari sini ya . Eh iya lain kali ajaklah aku kerumahmu, biar aku bisa main-main .
Pil, seperti yang kamu tau, musibah apapun yang datangnya dari Allah, cobalah untuk tetap bersyukur. Jika tak salah ingat, tapi kalau salah, maafkan atas kelemahan ingatanku ini ya, hehehe, aku pernah bercerita padamu tentang suatu penyakit bukan? Yang jika tak salah ingat pula, begini ceritanya

Apabila seorang hamba Allah jatuh sakit, Allah akan mengutus 4 malaikat;
  1. Malaikat pertama akan mengambil selera makannya
  2. Malaikat kedua akan mengambil rezekinya
  3. Malaikat ketiga akan mengambil kecantikan/ketampanannya
  4. Malaikat keempat akan mengambil dosanya
 Apabila telah sampai waktu yang telah Allah tetapkan untuk hamba-Nya kembali sehat, Allah akan menyuruh malaikat ke satu, dua, tiga agar mengembalikan kembali apa yang telah diambilkan kepada mereka. Namun Allah tidak menyuruh malaikat keempat untuk mengembalikan kembali dosa yang telah diambilnya.”

Jadi, sudahkah kamu ikhlas upil? Hehehe. Oh iya ada satu lagi lagu bagus buatmu, buat muhasabah diri. Lagu ini judulnya Muhasabah Cinta dari Edcoustic, kira-kira liriknya seperti ini
Wahai pemilik nyawaku betapa lemah diriku ini
Berat ujian dari-Mu, kupasrahkan semua pada-Mu
Tuhan baru kusadar indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur, kini kuharapkan cinta-Mu
Kata-kata cinta terucap indah
Mengalir berdzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini ya Illahi

Cepet sembuh ya upil, cepet pulih, biar kita bisa pecicilan bareng lagi. Kau rindu aku bukan? Aku sudah menunggumu sehat, nanti kalau ketemu aku mau oceh-ocehin kamu yaaaa, iyya .
Pernah sebagian waktu kita lalui bersama.
Masih ingatkah kamu bagaimana dahulu kita saling mengenal?
Hingga akhirnya kita bisa sedekat ini? Bahkan kita dianggap kembar
Si “Upil Ipil”, itulah nama kita
Tak rindukah kamu shalat bersamaku lagi?
Tak rindukah kamu makan sepiring berdua lagi?
Tak rindukah kamu kita pernah saling diam untuk beberapa waktu?
Tak rindukah kamu untuk kita berbagi cerita?
Cepatlah kembali dalam keadaan normal saudaraku
Lalu kita runtuhkan kerinduan itu dengan temu




No comments:

Post a Comment