Saturday, April 26, 2014

Ketika Aku Harus Memilih

Aku kembali ke rumah dalam keadaan sangat letih. Tumpukan kertas yang berisikan data pelanggan belum selesai kuketik. Entah mengapa akhir-akhir ini sering sekali atasanku menambahkan kerjaan yang entah kapan berujung. Biasanya aku akan menambah jam kerja hingga pukul delapan malam. Namun tubuhku tak sanggup lagi untuk berlama-lama diruangan ini.

Aku telah duduk manis didalam bis setelah hampir satu jam aku menunggu. Belum aku mendapati posisi duduk yang nyaman, pengamen jalanan yang berjumlah tiga orang maduk kedalam bis.

Dirinya, diriku tergila-gila padamu 
Cintanya cintaku sama besar kepadamu
Mungkinkah kiranya cinta segitiga kan mencampai bahagia

"Yassalam kenapa mereka nyanyi lagu ini." Gerutuku dalam hati. Lalu seketika aku teringat kembali pada perempuan yang telah mengenal lama lelaki yang aku cintai, leaki yang aku telah menaruh rasa yang amat sangat padanya. Rina begitulah sekiranya dan Usman lelakiku.

Aku memang baru mengenal Usman dua tahun, dan kami menjalin hubungan yang dekat baru enam bulan. Namun jika dibandingkan, Rina jauh lebih dekat dengan Usman, mereka sahabat sejak bangku SMA.

Aku bertemu Usman saat aku, Usman dan temannya mengisi acara di sekolah darurat. Sekolah yang hanya jam pelajaranya di hari Sabtu dan Minggu.

Minggu, 27 April 2012

Hari ini pertama kalinya aku akab mengisi acara disekolah tersebut. Aku mengetahui dari teman kerja yang ternyata aktivis disana. Saat itu temanku tidak bisa menjemputku dan ia malah memberi nomor telepon dan katanya jika aku takut tersesat aku bisa bareng dengan dia

Sejak dari sekolah itu aku dan Usman menjadi sangat dekat. Terlebih karena arah pulang kami yang sama, jadi aku lebih banyak waktu. Usman sering bercerita tentang Rina, sahabat dekatnya. Apapun akan selalu ia ceritakan pada Rina, termasuk tentang aku. Ia pernah heran pada Rina, mengapa perempuan sebaik dia belum punya pendamping. Lalu aku meledekinya dengan ucapan "Mungkin Rina menunggumu Man" dia hanya menanggapi dengan senyuman, lalu "Aku hanya sahabat sama Rina, Has, lagipula yang aku tunggu itu kamu Has." Lanjutnya sambil tersenyum.

27 November 2013

"Aku mencintaimu Has, maukah kau berbagi cerita denganku?" Tanyanya suatu siang selepas pulang bermain disekolah itu. Aku mengiyakan. Lagipula aku sebenarnya juga punya rasa yang sama hanya saja aku belum mau mengungkapkannya.

Setelah beberapa minggu aku bersama, Usman memperkenalkan aku pada Rina. Rina kemudian menjadi sahabat dekatku. Namun pada suatu hari aku tak sengaja mendengar ucapan Rina dan Usman soal perasaab Rina, selama ini ia tak pernah lagi dekat dengan lelaki karena Rina menunggu Usman. Sampai suatu hari Rina mengetahui bahwa Usman telah bersamaku. Dari sana pula aku mengetahui jikalau Rina pernah sempat koma setelah tau Usman bersamaku.


Aku tak pernah menyangka akan serumit ini tentang cinta
Aku tak rela untuk benar-benar melepaskanmu
Bahkan untuk kehilangan dirimu sedetik dalam benakku saja aku enggan
Namun saat datang padamu 
Seseorang yang sama besar cintanya terhadapmu
Aku tak tahu harus melakukan apa
Merelakannu atau Melepasmu?


No comments:

Post a Comment