Friday, September 26, 2014

Jumatulis Season 2 - 01 Pop - Be A Strong Woman, Pop!

Senja hari itu tidak ada jingganya. Abu-abu telah menggantinya. Tetes-tetes air perlahan turun menyentuh tanganku yang sedang menunggu kedatangannya. Lima belas menit berlalu. Ia masih belum nampak. Kemudian sejam, ia juga belum menampakkan dirinya. Cangkir kopiku sudah yang ketiga kalinya diisi. Aku menggantinya dengan teh manis panas. Aku tak mau perutku tiba-tiba kacau dalam suasana yang aku tunggu. Sejam setengah, ah sudah hampir lelah aku menunggunya di beranda. Saat aku menginginkan badanku memutar untuk masuk ke dalam rumah, aku melihatnya. Gadis remaja itu baru saja turun dari angkutan kota. Dia berlari kecil menujuku, kedua tangannya menghalangi hujan menyentuh palanya. Dari kejauhan, aku melihatnya sangat bahagia. “Rabbi,” gumamku dalam hati, “semoga hasilnya sesuai dengan prasangkaku, aamiin.”

“Kak, kak,” ia langsung memelukku dengan erat sesampainya di hadapanku. Aku membalasnya. Ku cium ubun-ubun anak itu, merapihkan rambutnya yang terkena hujan.

“Ada apa sayang, gimana hasilnya? Kakak udah gak sabar pengen tau hasilnya”.

“Alhamdulillah, kak. Aku lolos dan aku dapet beasiswa penuh selama kuliah, jadi kakak gak perlu bingung lagi buat kuliahin aku.” ia memelukku. 

Aku memeluknya lagi. Menciumnya lagi. Menggoyangkan tubuhnya ke kanan ke kiri. Aku tersenyum. Sungguh bahagia. “Rabbi, nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan.” Ucapku dalam hati. “Alhamdulillah sayang, kakak seneng banget dengernya, ya Allah, kakak gak tau mau bilang apa. Kamu hebat. Kamu keren, sayang.” Lebih dari sepuluh menit aku memelukya, mengajaknya loncat-loncatan, mengekspresikan kebahagiaan yang kami terima barusan.

“Kak, aku mau bilang makasih sama kakak, kakak udah sabar ngurusin aku sampe aku bisa kayak gini. Kakak gak pernah ngerasa lelah buat semangatin aku, buat ngurusin aku, buat aku terus berusaha ngejar cita-cita aku. Kalo kata kakak aku hebat, kakak jauh lebih hebat. Kakak bisa urus diri kakak sendiri, adik-adik kakak juga panti ini. “ Gadis itu kemudian menangis di bahuku. Aku memintanya berhenti, lalu mengajaknya untuk masuk ke dalam rumah.

“Dania, kakak ke kamar dulu ya, kakak mau liat buku-buku yang mau dibawa ke Borneo nanti. Besok pagi harus sudah dikirim ke Bang Pilar. Bang Pilar sangat butuh buku-bukunya, jado kakak musti cepet-cepet kirim. Oh ya, kamu jangan lupa makan, ajak adik-adikmu, mereka dari tadi gak mau makan karena nungguin kamu, jangan lupa bersih diri dulu.”

“Buku yang kemarin kita kemasin itu kak? Kakak gak bilang kalo itu mau dikasih ke abang dan abang lagi butuh, tau gitu kan aku bisa kemasin cepet-cepet. Eh iya kakak gak sekalian makan?". 

“Kakak akan susul nanti setelah mastiin kalo buku yang mau dikirim sudah siap, lagian kamu juga harus mandi dulu kan?"

"Yasudah aku mandi ya kak". 

Aku memasuki kamar dengan perasaan yang tenang, tak lagi ada cemas menunggu hasil Dania. Aku berwudhu lagi. Kugelar sajadahku, lalu ke bersujud syukur. Pundakku sedikit lebih banyak ringan, setidaknya aku tahu, untuk beberapa saat ini, otakku tak perlu bekerja keras memikirkan darimana lagi aku bisa mendapatkan uang untuk bayar sekolah adik-adikku ini. Aku jadi teringat tentang Pilar, juga tentang Ibu Rima. Andai Ibu masih disini pasti ia sangat bangga dengan anak-anak asuhnya. Pun begitu dengan Pilar, ia pasti juga senang mendengar Dania diterima jadi mahasiswa dan dapat beasiswa. Ah Pilar, sudah lama rasanya aku tak mengabarimu tentang panti ini.

***
Tangerang, Juni 2013

Assalammualaikum, Pilar. Bagaimana kabarmu?  Usahamu bagaimana? Oh ia aku hampir aja lupa menanyakan bagaimana kabar Borneomu juga sekolah gratismu disana? Bagaimana dengan keadaan mereka? Semoga keadaan disana sesuai dengan keadaan panti disini, Pilar. 

Pilar, aku ingin memberitahumu tentang Dania. Gadis kecil yang kamu temui tujuh tahun yang lalu di halte bis malam itu sekarang telah menjadi mahasiswi. Hari ini pengumuman kelulusannya. Ia diterima sebagai mahasiswi hukum di universitas yang dia mau. Selain itu ia juga mendapat beasiswa penuh sampai ia lulus. Kamu pasti sangat senang kalau melihatnya secara langsung Pilar.

Aku tak tahu harus berkata apa, harus bagaimana lagi mengucapkan syukurku. Anak-anak panti dan panti ini sekarang benar-benar mandiri. Keadaan sudah jauh berbeda lepas kamu pergi ke Borneo setelah setahun sebelumnya ibu juga pergi ninggalin kita. Sudah enam tahun kami berdiri tanpa orang-orang yang memang sangat kami sayangi. Usaha panti ini juga sudah maju. Aku tak pernah lupa bagaimana dulu terpuruknya aku, saat semua orang yang kubutuhkan pergi. Aku hampir frustasi memikirkan bagaimana meneruskan panti ini.

Oh iya, Pilar kau harus tau, ini sengaja aku tidak ceritakan padamu lewat telepon, karena aku memang sengaja memberitahumu tentang usaha yang baru kami jalani dan tentang Dania lewat surat ini . Seminggu yang lalu kami baru saja membuka kafe buku. Kamu pasti sudah tau bagaimana konsep dari kafe ini. Konsepnya tak jauh dari yang pernah aku ceritakan padamu tempo lalu, hijau juga klasik. Letak kafe sebelah panti, tapi tidak satu gedung dengan panti walau ada pagar tembus untuk masuk ke panti. Tempat ini tadinya ruko, lalu aku beli rukonya, alhamdulillahnya pemilik memberi kami diskon setengah dari harga lepas tau kalau ini yang beli adalag panti. 

Aku mau sedikit bercerita tentang kafe ini. Nama dari kafe ini adalah KaBuMi singkatan dari Kafe Buku Kami. Kalo kamu mau masuk ke kafe ini, di bagian pintu gerbang, kamu akan disuguhkan pohon merambat yang pernah kita rawat dulu. Aku sengaja tak membuat pagarnya dari besi tapi kubuat pagarnya dari bambu, karena dalam halusinasiku aku ingin sejak awal dati mulai masuk sudah keliatan suasana hijaunya.

Setelah masuk, kamu akan temukan beberapa pohon ceri. Bagian depan atau halaman ini sengaja aku isi dengan beberapa meja dan bangku khusus untuk tempat merokok. Di tempat ini, kamu gak akan temui tempat teduh dari payung-payungan, karena meja-meja untuk tamu sengaja kubuat nempel ke dinding pohon ceri. 

Nah tadi seputar halaman, untuk konsep bangunan aku tak menghilangkan rasa cintaku pada suasana klasik. Bangku dan meja sengaja kupilihkan dari bahan kayu jati. Uang tabungan yang dulu pernah kuceritakan padamu untuk beli benda-benda kayu sekarang sudah raib untuk beli bangku meja jati ini, hehehe. Saat kamu mulai masuk ruangan, di pojok sebelah kiri dan kanan akan kamu temui masing-masing dua buah sound system. Bangku dan meja kutata sedemikian rupa. Dan saat kamu liat kedepan disana ada sebuah panggung mini. Rencananya KaBuMi ini juga ingin jadi basecamp dari komunitas-komunitas. Sesuai namanya sejauh mata memandang kamu akan temui lemari koleksi buku-buku dari panti dan tak lupa pernak-pernik vespa dan barang-barang tuaku, ku taruh disini juga. Dapur terletak di belakang sebelag kanan panggung mini. 

Oh ya, selain nyediain kafe, kami juga nyediain perpus juga. Kebetulan buku-buku di perpus panti sudah tak muat lagi, jadi sengaja kubuat perpus mini di lantai dua juga mushala.

Oh iya, kemarin katamu kamu juga sedang usaha bikin kopi bubuk tradisional juga kan? Bolehlah jadi vendor kita, hehehe. 

Oh iya, surat ini kukirimkan bersama buku-buku yang kamu minta tempo hari. Semoga bisa bermanfaat untuk sekolah gratismu.

Pilar, satu hal lagi yang ingin aku beri tahu padamu. Aku sudah menepati janjiku untuk tak akan lagi mudah putus asa. Aku akan terus berusaha melawan tantanganmu “BE A STRONG WOMAN”.

Sekiranya sekian dulu suratku kali ini. Foto-foto tentang panti juga kukirimkan, semoga anak-anak disini bisa jadi inspirasimu disana.

Wassalam, 

Poppy^^

***
Di suatu pagi hari di tahun 2007.


“Kamu yakin akan ninggalin aku dan anak-anak, Pilar? Kamu kan udah janji gak akan ninggalin aku dan panti ini dengan alasan apapun kan? Pilar, tolonglah, anak-anak masih butuh kamu, aku masih sangat butuh kamu untuk urus panti ini. Mereka baru saja kehilangan ibu mereka setahun yang lalu dan sekarang kamu malah mau pergi gitu aja?". 

“Aku minta maaf, Pop, aku terpaksa.  Ibuku sakit. Kemarin aku ditelepon dan ia ingin aku tinggal disana. Untuk urusan panti, aku yakin kamu bisa ngejalaninya dengan sekuat-kuatnya kamu. Aku yakin dan sangat yakin kamu bisa bertahan lewat mimpi-mimpi kamu tentang panti ini."

"Tapi aku mana bisa bekerja sendiri untuk urus semua hal tentang panti ini, Pilar". 

"Pop, apa kamu tidak ingat bagaimana dulu ibu jatuh bangun bikin panti ini? Ia pernah hampir ingin bunuh diri karena gak sanggup lagi urusin anak-anak asuhnya, tapi nyatanya ibu bisa bangkit sampai akhirnya seperti ini. Kamu penghuni pertama panti ini. Kamu pulalah anak kesayangan dari ibu. Aku yakin kamu mewarisi semangatnya. Jadilah kupu-kupu yang cantik buat aku, Pop. Kupu-kupu yang dahulunya sangat mencintai proses bagaimana ia bisa menjadi kupu-kupu. Janjilan untuk jadi perempuan yang kuat. Kita akan sama-sama.berjuang untuk cita-cita kita. Aku disana sama Borneo, kamu disini sama panti kecilmu." 


Wednesday, September 24, 2014

Bertiga

Bagiku, tak ada perempuan yang hatinya benar-benar seperti baja. Kuat. Tahan rapuh. Bagiku,  sebesar apapun keikhlasannya,selapang apapun jiwanya, wanita akan rapuh saat dia merasa dikhianati. Saat dia merasa cinta yang begitu besarnya terhadap seorang laki-laki tandas dengan hadirnya cinta yang lain.

Aku mencoba mengoreksi diri. Menafsirkan apa-apa saja kesalahanku. Mendaftarnya kedalam buku catatanku agar aku tak berpikiran negatif tentang kamu dan perempuan yang hadir diantara kita. Kamu boleh saja menuduhku bahwa aku adalah orang yang tak peduli, tak pernah memberimu sedikit saja cemburu, namun, kamu tak pernah tau bagaimana aku dibelakangmu, Aji. Aku rapuh. Aku merasakan cemburu itu. Kamu tak pernah tau bagaimana keadaanku saat ini. Kamu bilang aku adalah orang yang sangat kuat, namun kamu tidak tahu sudah seminggu ini aku tak tau bagaimana harus bangkit. Aku mencoba kuat di hadapanmu, mencoba untuk mengikhlaskanmu agar kamu tau, aku hanta ingin bahagia dengan pilihanmu. Aku cemburu (lagi), Ji.

Tuesday, September 23, 2014

Tentang yang Kembali Menjadi Anak-Anak

Kelak aku akan tumbuh menjadi manusia lanjut usia.
Saat dimana gigi-gigiku yang dahuli kokoh, satu persatu mulai meninggalkan sarangnya.
Saat dimana putih sudah mulai mewarnai mahkotaku.
Saat dimana mata kecilku semakin lama semakin kecil.
Saat penglihatan semakin lama semakin kabur.
Saat dimana kakiku tak mampu lagi menopang berat badanku.
Saat dimana tanganku bergandengan pada tongkat kayu agar tubuhku bisa berdiri dengan tegak.
Saat semua sifatku kembali pada masa kecilku dulu.
Saat-saat itulah aku akan kembali lagi tak berdaya
Semakin aku tak mampu lagi untuk berlama-lama menopang tubuh
Semakin aku tak mampu lagi mengingat kapan ulang tahunku, kapan ulang tahun kekasihku, anak-anakku, cucuku.
Semakin aku tak mampu mengingat lagi sudah sujud keberapakah yang telah aku lakukan
Semakin aku tak mampu mengingat lagi sudah waktu keberapakah seharusnya aku mengisi perutku yang lapar
Dan saat-saat itulah aku mulai menyusahkan kembali sekitaranku.

Allah, inilah yang terjadi pada orang tuaku sekarang
Rambut putihnya, lupanya, ompongnya, dan perilaku kekanak-kanakannya kini telah menggerogoti mereka
Allah, aku mohon pada-Mu untuk sebuah kesabaran yang tak ada batasnya
Untuk bergantian mengurusi mereka dan untuk pengganti bekal saat aku tua nanti.



11 Agustus 2014

Sunday, September 21, 2014

Give Away - Buku Pertamamu

Sebenarnya sangat beruntunglah bagi orang-orang yang gabung di grup KBI ini. Karena di grup ini sering bikin kuis. Tapi beruntunglah bagi yang bisa punya kesempatan ikut kyis. Karena kuisnya sering dadakan. :)). Nah kali ini saya mau coba ikut give awaynya Kak Dwi. Awalnya agak bingung mau ikutan kuis Kak Dwi untuk menuliskan buku pertama yang dibaca. Pikunnya saya ini yang bikin anu sama ingetan saya soal buku pertama yang saya baca. Baru-baru inget pas udah mau dekati deadline :))

Jadi, saya akan coba posting dua buku. Yang satu buku pertama yang saya baca waktu kecil. Dan yang kedua buku pertama yang membuat saya semakin penasaran untuk gali lebih jauh tentang budaya Indonesia.

1. Kisah Putri Duyung

Inilah buku pertama yang saya baca waktu kecil. Bukunya entah sudah dimana, saya lupa hehehe. Buku ini saya baca ketika umur saya sudah menginjak usia empat tahun. Buku ini dibelikan oleh tante saya yang memang hobinya suka membelikan saya buku cerita.

Sama seperti kisah barbie lainnya yang pada akhir ceritanya hidup bahagia dengan pangeran yang dicintainya, kisah dibuku ini adalah kisah dari seorang putri duyung yang punya keinginan untuk mencari seorang pangerang dari alamnya yang beda. Suatu hari si putri duyung ini sedang bermain mengelilingi lautan. Saat itu keadaan cuaca sedang buruk. Badai kemudian menenggelamkan sebuah kapal. Dan saat itulah putri duyung ini menemukan seorang pangerang yang jatuh pingsan di dalam laut. Putri duyung ini lalu membawa pangeran ini ke atas laut. Putri duyung lalu menaruh pangeran itu di pinggir pantai. Putri duyungpun lalu memberikan pengobatan pada pangeran tersebut. Setelah tersadar pangeran dan putri duyung ini saling jatuh cinta, namun ia sadar kalau ia bukan berasal dari bangsa manusia. Demi hidup bahagia dengan sang pangerang, putri duyung akhirnya minum ramuan agar ia bisa menjadi seorang manusia dan kemudian menikah dengan sang pangerang (agak lupa persisnya bagaimana ketika si putri duyung ini minta ramuan ke siapa) dengan syarat ia dikeluarkan dari kerajaan putri duyung :))

Saya suka banget sama buku ini. Sama seperti buku anak lainnya, buku ini full colour, tiap halamannya penuh gambar, dan gara-gara buku ini pula saya jadi terobsesi sama barbie waktu itu. Sempat waktu itu pengen ikut lomba 17 Agustus yang masukin bendera ke dalam botol, hadiahnya boneka barbie. Dan saya bertekad untuk menangin lomba itu, dan akhirnya dapet :)). Dan dari buku inilah saya jadi seneng kalo dibeliin buku cerita sama orang, apalagi sama tante :), dan mulai dari buku inilah saya mulai suka mengumpulkan buku :)) walau buku ini udah wallahualam kemana T_T

2. Manusia Langit

Hahaha. Ini mungkin jauh dari tujuan Kak Dwi bikin kuis ini. Buku ini saya baca baru setahun yang lalu. Buku ini ditulis oleh J.A Sonjaya seorang dosen arkeolog di salah satu universitas di Yogyakarta. Buku Manusia Langit ini menjelaskan tentang salah satu suku di Nias, yaitu suku Banuaha. Demi apapun buku ini asyik banget buat dibaca. Memang sih buku ini lebih banyak menceritakan tentang budaya perkawinan di Suku Banuaha tersebut. Bagaimana seorang laki-laki yang harus membayar mahal mahar untuk mengawini seorang gadis asli keturunan sana. Tapi selain menceritakan budaya perkawinan disana, ia juga memceritakan tentang hal "mistis" bayi yang dimakan oleh "hantu" yang ternyata bayi-bayi tersebut dibunuh oleh orangtuanya sendiri yang takut tak sanggup membiayai hidupnya. Dari awal mulai mengumpulkan buku, saya memang lebih memilih ke buku agama dan buku yang tentang sejarah. Awalnya beli buku ini hanya karena iseng liat buku murah. Dan saya sungguh-sungguh sangat bersyukur karena buat saya buku sebagus ini bisa dapet dengan harga Rp. 15 ribu saja.

Buku inilah buku pertama yang membuat saya semakin jatuh cinta sama Indonesia. Saya gak menyangka kalau Indonesia bisa "sekaya" itu. Dari buku ini saya tahu, dari Nias saja, Indonesia punya beberapa suku, salah satunya adalah Banuaha, lalu gimana jadinya kalo dari setiap tempat di Indonesia dibeberkan suku-sukunya :33.  Dari rasa penasaran inilah, akhirnya saya tanya-tanya tentang Nias ke salah satu teman komunitas yang asli Nias. Saya jadi semakin nganu untuk ngumpulin buku sejenis ini, jadi semangat untuk datang ke acara yang memang menampilkan tentang budaya kita. Intinya dari buku inilah saya jadi tak punya alasan untuk tak mencintai negeri ini.

~~Sekiann, :333

Saturday, September 20, 2014

Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis ~ Paulo Coelho



Na Margem Do Rio Piedra Eu Sentei E Chorei
By The River Piedra I Sat Down and Wept
Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis

Pengarang: Paulo Coelho
Alih Bahasa: Rosi L. Simamora
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ketujuh, 224 hlm
ISBN: 978-979-22-8521-5

"Aku akan duduk bersamamu di tepi sungai ini. Jika kau pulang untuk tidur, aku akan tidur di luar rumahmu. Jika kau pergi, aku akan mengikutimu-sampai kau mengusirku pergi. Maka barulah aku pergi. Tapi aku harus mencintaimu sepanjang hidupku." (Hal. 219)

Bagaimana rasanya bertemu kembali dengan orang yang kita cintai setelah sebelas tahun berpisah?

Pilar. Begitulah tokoh perempuan di dalam cerita ini. Ia memiliki teman masa kecilnya yang tak disebutkan namanya di buku ini. Lelaki itu pergi neninggalkan Soria, tempat mereka tinggal. Lelaki itu seperti kebanyakan orang muda yang pergi neninggalkan kota kecilnya untuk mengejar mimpinya di luar padang Soria. Tahun-tahun berlalu tanpa kabar darinya

Setelah menamatkan sekolah, Pilar pindah ke Zaragoza. Surat dari teman masa kecilnya itu kini lebih sering datang. Suratnya menceritakan keinginan si lelaki itu untuk masuk seminari dan mendedikasikan seluruh hidupnya untuk berdoa. Suatu hari teman lelakinya itu mengabarkan bahwa ia akan memberikan sebuah kuliah di Madrid dan meminta Pilar datang untuk menemuinya.

:) Mulai dari pertemuan-pertemuan inilah kisah cinta mereka yang dahulu dimulai lagi. Pilar yang sudah tak meyakini keimanannya, imannya kembali hadir setelah selama liburan itu ia melakukan perjalanan bersama teman kecilnya itu beberapa hari. Mulai dari mengunjungi seminarnya, datang ke gereja dan melakukan  ritual-ritual lainnya. Puncak konflik terjadi pada saat Pilar ingin kembali ke Zaragoza. Ia tak ingin merusak mimpi teman kecilnya itu hanya karena cinta. Selama melakukan perjalanan bersama, teman kecilnya itu telah meyakinkan berkali-berkali bahwa ia sangat mencintai Pilar bahkan sejak kecil. Pada saat Pilar juga yakin bahwa ia juga mencintai teman kecilnya itu, namun ia mulai ragu ketika melihat teman kecilnya itu sedang melakukan sebuah pilihan. Lalu mereka berdua pergi ke Sungai Piedra, tempat mereka masa kecil dulu. Dengan si teman kecilnya meyakinkan kembali ke Pilar bahwa untuk mewujudkan mimpinya bisa melalui cintanya kepada Pilar.

Kelebihan: Tak ingin berkomentar banyak tentang Paulo. Paulo kalau bercerita selalu mengasyikkan, betah untuk berlama-lama menghabiskan ceritanya. Alurnya asik, konfliknya dapet. Pemilihan katanya kece.  :))

Kelemahan: sejauh ini tak ada :))

4.9999999 bintang buat opaaa :33

Catatan: Jangan baca buku ini kalo hatinya lagi anu, kalo gak mau hatinya jadi nganu parah :))

 Ini beberapa kutipan yang saya suka dari buku ini

 "Semoga air mataku mengalir sejauh-jauhnya, agar kekasihku tak pernah tau bahwa suatu hari aku pernah menangis untuknya."  Hal 14

"Hiduplah, mengenang hanya untuk orang-orang tua", ia berkata. Hal 14

"Alam semesta selalu membantu kita memperjuangkan mimpi-mimpi kita, tak peduli betapa konyolnya mimpi-mimpi itu. Mimpi kita adalah milik kita sendiri, hanya kita yang tahu apa yang dibutuhkan untuk membuatnya terus hidup". Hal 73 

"Ada beberapa hal dalam hidup ini yang layak diperjuangkan hingga titik terakhir. .Dan kaulah salah satunya." Hal 62

"Tak ada rahasia-rahasia yang bisa diceritakan. Jalan hidupku selalu di sana dan aku melakukan segalanya untuk menjalaninya dengan cara terhormat". 
"Apa jalan hidupmu itu?"
"Jalan seseorang yang mencari cinta." Hal 78

"Ribuan kali ingin rasanya aku meraih tangannya, dan ribuan kali pula aku menahan diriku. Aku masih bingung-aku ingin mengatakan aku mencintainya, tapi tak tau harus mulai dari mana".

"Cinta tak pernah datang sedikit demi sedikit. Kemarin meski tanpa kehadiran cinta, dunia tampak masuk akal. Tapi kini kami membutuhkan satu sama lain agar dapat melihat cahaya sejati dari segala sesuatu." Hal 102   

"Jika kepedihan harus datang, biarlah ia datang dengan cepat. Karna aku memiliki kehidupan, dan aku harus menjalaninya dengan sebaik-baiknya. Kalau ia harus membuat pilihan, biarlah ia melakukan sekarang. Dengan begitu aku bisa menunggu atau melupakan dirinya. 
Menunggu sangatlah menyakitkan. Melupakan amatlah menyakitkan. Namun tidak mengetahui apa yang harus dilakukan adalah penderitaan yang paling menyakitkan." Hal  121 - 122

"Cinta tidak banyak bertanya, karena kalau berhenti sejenak untuk bepikir, kita menjadi takut. Ini jenis takut yang tak dapat dijelaskan; bahkan sulit digambarkan. Mungkin takut dicemooh, takut tidak diterima, takut merasa daya magisnya. Memang konyol, tapi begitulah yang terjadi. Itu sebabnya kita tidak perlu bertanya-melainkan bertindak". Hal 137

"Aku mempelajarinya di seminari. Semakin dekat kita kepada Tuhan lewat iman kita, maka semakin sederhana pula Tuhan itu. Semakin sederhana Tuhan, maka semakin besar keberadaan-Nya. " Hal 180

"Aku akan duduk bersamamu di tepi sungai ini. Jika kau pulang untuk tidur, aku akan tidur di luar rumahmu. Jika kau pergi, aku akan mengikutimu-sampai kau mengusirku pergi. Maka barulah aku pergi. Tapi aku harus mencintaimu sepanjang hidupku." Hal 219






Wednesday, September 17, 2014

The Good Thief Sebuah Karya dari Hannah Tinti

The Good Thief:  Perjuangan Seorang Anak Jalanan Mendapatkan Kasih Keluarga

Diterjemahkan dari The Good Thief
Karya Hannah Tinti
Terbitan The Dial Press, a division of Random Housse, Inc. New York

Penerjemah: Utti Setiawati
PT. Mizan Pustaka
Tahun 2000

"Aku tahu kau dibesarkan dengan serangkaian aturan," kata Benjamin, "tapi kalau ingin tetap hidup di luar sini, kau harus melanggar semua aturan itu. Pastikan apa yang kau butuhkan, dan ambil, apapun caranya"

Tiap-tiap anak berhak untuk bermimpi memiliki sebuah keluarga yang menyenangkan. Pun begitu dengan anak-anak Panti Asuhan Santo Antonius. Mereka tak menginginkan kehidupan mereka setelah besar nanti malah "diambil" untuk dijadikan tentara yang justru menyiksa mereka. Lalu siapa yang mau mengasuh anak yang telah kehilangan tangan kirinya?

Kisah ini berawal dari Ren, salah satu penghuni Panti Asuhan Santo Antonius yang kemudian diasuh oleh Benjamin Nab, seorang penjahat kelas teri yang kerjanya merampok barang-barang orang yang sudah mati. Benjamin Nab berhasil menipu pastor dan biarawati di Panti Asuhan Santo Antonius. Pada saat melihat Ren, Benjamin Nab langsung berpura-pura menjadi kakaknya yang telah lama mencari adiknya. Ia berhasil menipu pastor dengan mengada-ngada soal ibu dan bapak Ren.

Setelah bersama Benjamin Nab, Ren mengalami perubahan hidup yang selama ini dia jalani. Benjamin Nab telah mengajarkan hidup Ren berbeda dari apa yang telah dia pelajari di Alkitab yaitu menjadi seorang perampok makam.

Ren tidak hanya bekerja dengan Benjamin saja, namun ia juga bekerja dengan Tom, teman Benjamin. Mereka bertiga mencuri apa saja yang ada di dalam peti mati, pun termasuk gigi orang tersebut. Jika barang yang diinginkan sudah diambil mereka lalu menjualnya, mendapatkan uang, menghabiskan, lalu mencari makam lagi, dan selalu pindah tempat jika memang dirasa sudah tidak aman.

Suatu hari mereka pindah ke penginapan dekat dengan pabrik perangkap tikus. Ia menginap di sebuah tempat penyewaan milik Mrs. Sands.

Suatu waktu mereka datang ke sebuah bar, lalu mereka melihat ada seorang bartender yang sudah mati. Benjamin Nab berniat untuk mengambil barang-barang milik bartender pada waktu malam hari setelah dia dikubur.

Namun rencana yang sudah dipikirkan itu ternyata gagal total. Mereka ketauan oleh sekolompok orang yang mengawasi kubur dari si bartender itu. Dan disinilah konflik dari novel ini. Ternyata si bartender itu ada hubungannya dengan pemilik pabrik perangkap tikus bernama Mc.Ginty. Mereka yang ketauan membongkar makam si bartender di tahan di pabrik perangkap tikus ini.

Nah Mc.Ginty menyadari kalau Ren ini adalah keponakannya yang telah lama hilang. Mc.Ginty menceritakan bagaimana dulu Ren. Suatu saat salah satu pekerja pabrik yang memang teman/kekasih dari Benjamin itu mengajak Ren untuk kabur, dan Ren berhasil kabur dari pabrik itu.

Ren kembali ke penginapan Mrs. Sands, namun tak diduga ia malah ketauan orang-orang Mc.Ginty hingga akhirnya dia dibawa kembali lagi ke pabrik. Disana ia disuruh mengaku soal Benjamin Nab. Mc.Ginty dari awal memang berniat untul membunuh Benjamin. Namun apa yang disangka ternyata si Mc.Ginty lah yang akhirnya terbunuh oleh karyawan pabriknya sendiri.

Ren dan Benjamin kemudian berhasil kabur kembali. Namun saat lolos ini Benjamin memilih untuk pergi, karena ia khawatir orang-orang berfikir bahwa ialah pembunuhnya sedangkan Ren kembali ke penginapan. Dan saat kembali ke penginapan inilah dia bertemu kembali dengan ibunya. :333


Saya kasih 4,9 untuk novel ini. Alur konfliknya keren. Bahasa yang digunakan enak. Akhir dari ceritanya gak bisa diprediksi. :))

Kelemahan: belum menemukan kelamahan dibuku ini.



Tuesday, September 16, 2014

# 20FactAboutMe Challenge!

# 20FactAboutMe Challenge!

Okeh. Tulisan ini dibuat untuk menjawab tantangan dari seorang temen bernama Bang Jul

Dan inilah 20 fakta tentang akuhh :33


1. Lahir dengan nama Nur Aini Amalia. Ini sebenernya nama yang udah disiapin buat si aa. Karena waktu hamil si aa, si ibu diprediksi sama orang-orang disekitar tempat tinggalnya kalau anaknya itu perenpuan.
2. Perempuan sendiri diantara 6 orang cucu dan 1 orang cicitnya si aki (alm) dan 'nek (almh) dari ibu.
3. Kata ibu, diantara 3 orang anaknya yang paling bandel itu aku. Anak-anaknya yang laki-laki gak ada yang ampe disambelin mulutnya kalo lagi dimarahin ibu kecuali aku.
4. Suka banget bola.  Pernah waktu kecil ngumpet-ngumpe buat main bola ama anak laki.
5. Orang yang cengeng banget.
6. Kata orang aku ini lola. Kalo lagi ngobrol lama banget nyambungnya, apalagi kalo yang diobrolin tentang hal yang baru.
7. Suka jadi bahan bullyan temen lama di tempat kerja lama gara-gara lola
8. Takut banget sama yang namanya kecoak T_T. Ya Allah amit-amit deh sama monster kumis yang satu ini :(. Awal-awal gak suka gara-gara waktu tidur tiba-tiba ada kecoak yang nempel di idung dan keliatan jelas banget muka jeleknya itu >.<. Sebel juga sama kecoak gara-gara ayah sama ibu kadang lebih ngebela kecoak daripada aku. Lah aku ini anak mereka atau bukan toh T_T. Pernah waktu itu baru pindah rumah. Udah nahan pup ampe 3 hari dan tiap malem pasti ribut sakit perut gegara gak bisa pup di kamar mandi yang ada kecoaknya. Waktu itu kecoak di rumah baru masih banyak T_T . Sampe waktu itu si ibu ngomel2 dan bilang aku ini manja gara-gara ama kecoak takut. Alhasil dicobalah pup sampe pintu kamar mandi pun gak ditutup full. Tetep aja gak bisa pup dan pas liat ke lubang wc nya ada kecoak yang gede T_T. Gegara gak bisa pup itu ampe akhirnya sama ayah diajak pup di masjid pinggiran jalan yang ada kamar mandinya dan itu jaraknya 1km dari rumah. T_T kejam kan kecoak itu :((
9. Gak berani sama lele. Gak suka liat palanya yang sok imut
10. Suka banget sama buah yang warnanya kuning. Yaks pisang. Sampe-sampe suka dibilang temennya monyet. Suka semua jenis pisang, tapi pisang yang paling biasanya buat makan pisang yang kecil-kecil. Soalnya kalo yang besar perut ndak nampung. Tapi pisang ini jadi persoalan di grup Klub Buku Indonesia. Ceritanya gara-gara gak mudeng omongan mereka soal pisang, terus sekalian aja cerita kalo barusan pisang yang waktu itu dibawa buat makan siang ditempat kerja benyek karena kejempet di kereta.
11. Pecinta vespa (banget tapi belum punya) juga barang-barang tua yang lainnya.
12. Suka sama hal yang berbau alam, tapi gak pernah dapet izin biar bisa naik gunung :((
13. Dibilang ratu typo gegara ngetik suka salah :(( padahal keyboardnya kan yang kekecilan :((
14. Suka makanan yang pedesnya pake banget tapi bukan pedes saos
15. Suka indomie
16. Suka kopi item
17. Orangnya pelupaan, apalagi soal kacamata
18. Kalo makan porsi nasinya pasti sedikit 1/2 lalu disetengahin lagi :)) sampe dulu waktu ngekost kalo beli makan nasi gak pernah diitung gegara nasinya dikit.
19. Suka nonton film setan tapi takut
20. Setiap lebaran mau tiba selalu jadi bodyguard 2 orang temen laki-laki nemenin mereka.beli baju :))

Segitu aja sikk. :)) nah sekarang tantangan buat temen yang lain :)


niafajriyani.blogspot.com

ipehalena.tumblr.com

yogaprakosonugroho.wordpress.com

ndehyaminari.blogspot.com

dear-diah.blogspot.com

punya-ian.blogspot.com

lelakibulanjuli.blogspot.com

iyassastra.blogspot.com

jejakwira.pun.bz

duniavy.tumblr.com

dweedy.blogspot.com

prahathea.blogspot.com

Festival Bedug



Ini bukan soal "sesuatu" yang terbakar, bukan rumah, bukan kebun, atau mobil yang meledak. Ini juga bukan asap hasil dari kerusuhan antar warga kampung. Tapi ini adalah hasil dari Festival Bedug/Lomba Bedug antar kampung.

Awalnya saya mengira Festival Bedug/Lomba Bedug itu menggunakan beberapa tabuh sebagai alatnya. Lalu dimainkan beberapa orang dengan menggunakan stiknya atau alat pemukulnya. Ternyata Festival Bedung/Lomba Bedug ini adalah "lomba" banyak-banyakan, besar-besaran dan nyaring-nyaring dari suara petasan. Festival ini diadakan setahun sekali dan biasanya dilakukan pada bulan syawal. Setahun yang lalu pernah diajak ayah untuk ikut lihat Festival/Lomba Bedug ini di daerah Perigi Lama. Tapi berhubung saya mikirnya hanyalah bedug yang biasa dipakai di masjid untuk penanda adzan, jadi saya gak mau nonton.

Tapi setelah tau ternyata itu adalah sebuah petasan, makanya hari ini saya ikut ayah untuk melihat. Festival yang saya lihat hari ini adalah "pertarungan" dari wilayah Perigi Baru dengan Lengkong Karya. Dan kalian tahu, inilah pentingnya masih memiliki area persawahan yang luas ditengah-tengah kota. Perigi Baru dan Lengkong Karya ini dipisahkan oleh sawah, kebun dan tanah lapang yang masih sangat luas. Tempat ini pula yang biasa saya gunakan untuk memuji senja, muehehe. Saya tidak tahu persis bagaimana lokasi dari Lengkong Karya itu sendiri, karena sayapun berada di wilayah Perigi Baru.

Penonton dan peserta dari Wilayah Perigi Baru ini berada di tempat yang tinggi, jadi kita bisa lihat Lengkong Karya yang datarannya lebih rendah dari Perigi Baru. Tempatnya masih banyak terdapat pohon bambu. Dan antara kedua wilayah ini dipisahkan dengan berdirinya bendera merah putih yang tempatnya berada di bawah tempat saya melihat.

Petasan yang digunakan para peserta festival ini mereka buat sendiri. Bentuknya bermacam-macam, mulai dari kotak, persegi panjang, bahkan ada yang berbentuk pesawat. Untuk warna rata-rata cokelat, karena hanya dilapisi lak ban cokelat. Tapi tak menutup kemungkinan ada warna lain, seperti petasan yang berbentuk pesawat yang berwarnah hijau.

Selain petasan yang ditampilkan, festival ini juga menampilkan kebudayaan betawi lainnya, salah satunya adalah Silat Betawi Cingkrik asal Rawa Belong. Tak hanya itu, festival ini juga diisi dengan banyak pedagang, mulai dari jual kerak telor yang jadi ciri khas masakan betawi sampai ke komedi putar, bahkan ada yang jual petai juga, hihihi :))

Awal sampai di tempat area petasan itu dinyalakan, saya kebagian tempat yang paling belakang. Dan inilah kisah sedih gadis kuntet sperti saya :( keliatan namun hanya sedikit.

Ini menarik buat saya, entah mengapa saya selalu takjub jikalau liat petasan itu diledakkan, muehehe. Oh iya "ibroh" dari Festival/Lomba Bedug ini adalah pentingnya kerjasama, disiplin karena harus tunduk pada "perintah" panitia. Karena sistem yang digunakan untuk meledakkan petasan ini adalah "tergantung" panitianya. Setiap peserta yang mau menyalakan petasan harus sesuai instruksi panitia. Si peserta harus menunggu instruksi "pasang" dari panitia kalau mereka mau masang petasan. Kenapa? Karena setelah petasan diledakkan akan mengeluarkan api yang bisa membakar umbul-umbul atau daun-daun yang didekatnya. Oleh karena itu pada Festival/Lomba Bedug ini, panitia wajib menyediakan "panitia pembawa air" yang nantinya akan mematikan api dari hasil ledakan petasan tersebut. Setelah panitia menghilangkan percikan api, barulah panitia menginstruksikan "pasang". :))

Petasan yang membuat saya takjub hari ini adalah petasan yang bentuknya seperti pesawat, karena hasil dari ledakannya menimbulkan suara yang besar dan api yang besar pula. :)). Festival ini ditutup sementara pada pukul 17.00 dengan ditandai penyabutan bendera merah-putih oleh kedua kelompok, mereka saling berdamai, saling melambaikan tangan ke arah penonton, lalu festival dilanjutkan setelah maghrib. Namun sangat-sangat disayangkan karena saya tidak bisa.melihat yang bagian malamnya T_T padahal lebih seru malam kayaknya. Sempat tadi liat,entah petasan atau bukan,  ada yang bentuknya apolo panjangnya 2-3 meter. Nah kalau saja itu diledakkan pasti keren kan :(


Festival ini sebenernya sangat berbahaya, karena bahan yang digunakan adalah bahan peledak, muehehe. Tapi saya suka saya suka :). Sayangnya saya belum bisa cari info apa-apa tentang festival ini. Harapannya, semoga saya biaa mengulik info festival ini lebih jauh.

Monday, September 1, 2014

Selamat Mengulang Hari, Kawan Terbaik

Aku mengenalnya dua tahun yang lalu sebagai atasan kerjaku. Wanita yang pertama kali kulihat pada meeting ini menjelma menjadi salah satu teman terbaikku, juga sekaligus kakak perempuan. 

Tak ada yang istimewa pada perempuan ini. Rupanya memang cantik, karena dia seorang perempuan :). Tapi kebaikannya juga kecerewetannya yang menjadikanku dekat dengannya. Bahkan kedekatanku bukan hanya dengan perempuan ini saja, Om ndut Fiter suaminya, Teh Imas juga A Iwan dan A Opik juga Ko San kakak-kakaknya, Niki dan Vivian keponakannya, juga si teteh yang ada di rumah kakaknya.

Allah tak pernah menciptakan segala sesuatunya dengan segala kesempurnaan, pun begitu dengan aku juga perempuan ini. Tapi tidak menjadikan ketidaksempurnaan ini untuk alasan aku tak menerimanya sebagai seorang kakak. Aku dan perempuan ini malah sering menghabiskan waktu hanya untuk sekedar berkumpul. 






Satu hal yang menjadikan aku bahagia adalah ketika kamu berlaku seperti ini :)


1 September 2014. hari ini adalah harimu, kawan :)


Selamat mengulang hari, kawan terbaik
Selamat untuk umurmu yang bertambah
Selamat untuk usiamu yang berkurang
Berkah Allah untuk hidupmu

Selamat untuk situasi yang berbeda diusiamu saat ini
Kehadiran imam dan buah hati dalam rahimmu, semoga menjadi kado yang terindah yang Allah berikan di pengulangan harimu tahun ini
Tetaplah untuk jadi bidadari dunia dan akhirat
Yang  menjadikan bidadari lainnya cemburu karena cantiknya perilakumu
Tetaplah untuk  jadi guru yang terbaik buah hatimu
Tetap jadi kakak, kawan terbaik seperti saat sebelum hari ini

Selamat mengulang hari di tanggal yang tak seharusnya, Liesyati 
Segala doa terbaikmu ku "aamiin"kan :)


Satu hal yang kusesali adalah aku sangat dekat dengan perempuan ini, tapi foto berdua denganmu hampir tidak ada. Sepertinya lain kali setiap bertemu kita harus sering narsis :)