Wednesday, September 17, 2014

The Good Thief Sebuah Karya dari Hannah Tinti

The Good Thief:  Perjuangan Seorang Anak Jalanan Mendapatkan Kasih Keluarga

Diterjemahkan dari The Good Thief
Karya Hannah Tinti
Terbitan The Dial Press, a division of Random Housse, Inc. New York

Penerjemah: Utti Setiawati
PT. Mizan Pustaka
Tahun 2000

"Aku tahu kau dibesarkan dengan serangkaian aturan," kata Benjamin, "tapi kalau ingin tetap hidup di luar sini, kau harus melanggar semua aturan itu. Pastikan apa yang kau butuhkan, dan ambil, apapun caranya"

Tiap-tiap anak berhak untuk bermimpi memiliki sebuah keluarga yang menyenangkan. Pun begitu dengan anak-anak Panti Asuhan Santo Antonius. Mereka tak menginginkan kehidupan mereka setelah besar nanti malah "diambil" untuk dijadikan tentara yang justru menyiksa mereka. Lalu siapa yang mau mengasuh anak yang telah kehilangan tangan kirinya?

Kisah ini berawal dari Ren, salah satu penghuni Panti Asuhan Santo Antonius yang kemudian diasuh oleh Benjamin Nab, seorang penjahat kelas teri yang kerjanya merampok barang-barang orang yang sudah mati. Benjamin Nab berhasil menipu pastor dan biarawati di Panti Asuhan Santo Antonius. Pada saat melihat Ren, Benjamin Nab langsung berpura-pura menjadi kakaknya yang telah lama mencari adiknya. Ia berhasil menipu pastor dengan mengada-ngada soal ibu dan bapak Ren.

Setelah bersama Benjamin Nab, Ren mengalami perubahan hidup yang selama ini dia jalani. Benjamin Nab telah mengajarkan hidup Ren berbeda dari apa yang telah dia pelajari di Alkitab yaitu menjadi seorang perampok makam.

Ren tidak hanya bekerja dengan Benjamin saja, namun ia juga bekerja dengan Tom, teman Benjamin. Mereka bertiga mencuri apa saja yang ada di dalam peti mati, pun termasuk gigi orang tersebut. Jika barang yang diinginkan sudah diambil mereka lalu menjualnya, mendapatkan uang, menghabiskan, lalu mencari makam lagi, dan selalu pindah tempat jika memang dirasa sudah tidak aman.

Suatu hari mereka pindah ke penginapan dekat dengan pabrik perangkap tikus. Ia menginap di sebuah tempat penyewaan milik Mrs. Sands.

Suatu waktu mereka datang ke sebuah bar, lalu mereka melihat ada seorang bartender yang sudah mati. Benjamin Nab berniat untuk mengambil barang-barang milik bartender pada waktu malam hari setelah dia dikubur.

Namun rencana yang sudah dipikirkan itu ternyata gagal total. Mereka ketauan oleh sekolompok orang yang mengawasi kubur dari si bartender itu. Dan disinilah konflik dari novel ini. Ternyata si bartender itu ada hubungannya dengan pemilik pabrik perangkap tikus bernama Mc.Ginty. Mereka yang ketauan membongkar makam si bartender di tahan di pabrik perangkap tikus ini.

Nah Mc.Ginty menyadari kalau Ren ini adalah keponakannya yang telah lama hilang. Mc.Ginty menceritakan bagaimana dulu Ren. Suatu saat salah satu pekerja pabrik yang memang teman/kekasih dari Benjamin itu mengajak Ren untuk kabur, dan Ren berhasil kabur dari pabrik itu.

Ren kembali ke penginapan Mrs. Sands, namun tak diduga ia malah ketauan orang-orang Mc.Ginty hingga akhirnya dia dibawa kembali lagi ke pabrik. Disana ia disuruh mengaku soal Benjamin Nab. Mc.Ginty dari awal memang berniat untul membunuh Benjamin. Namun apa yang disangka ternyata si Mc.Ginty lah yang akhirnya terbunuh oleh karyawan pabriknya sendiri.

Ren dan Benjamin kemudian berhasil kabur kembali. Namun saat lolos ini Benjamin memilih untuk pergi, karena ia khawatir orang-orang berfikir bahwa ialah pembunuhnya sedangkan Ren kembali ke penginapan. Dan saat kembali ke penginapan inilah dia bertemu kembali dengan ibunya. :333


Saya kasih 4,9 untuk novel ini. Alur konfliknya keren. Bahasa yang digunakan enak. Akhir dari ceritanya gak bisa diprediksi. :))

Kelemahan: belum menemukan kelamahan dibuku ini.



No comments:

Post a Comment