Saturday, November 23, 2013

Surat Cinta? Untuk Kata-Kata yang Tak Pernah Terungkap

Di Tepi Kota Ini,
Tepat pukul 2.21 WIB
Masih bersama dengan hembusan angin dini hari yang siap menghantarkan salam rinduku buat kamu.^^

Dear kamu,

Hay, bagaimana dengan kabarmu?
Semoga engkau selalu dalam keadaan baik seperti apa yang kuharapkan dalam tiap munajat ku. Aku tak perlu peduli dengan kamu akan bertanya padaku atau tidak, sekedar untuk menanyakan apakah aku masih dalam keadaan baik-baik saja.

Lalu, bagaimana dengan keadaan mu? Ini tak sama hal nya dengan pertanyaan yang aku ajukan sebelumnya, tapi ini lebih kepada jiwamu haeeee pria yang masih kuharapkan. Bagaimana dengan perasaanmu sekarang? Aku tak pernah tau soal ini sejak 7 tahun silam. Aku tak pernah tau lagi bagaimana kamu memanjakan hatimu saat engkau dalam keadaan yang bergejolak. Aku tak pernah tau lagi bagaimana kamu memanjakan hatimu saat engkau terjun dalam keadaan yang membuat engkau membutuhkan sebuah bahu. Aku dan sederet pertanyaan yang tak akan pernah ku tau lagi jawabannya.

Kau tau bagaimana rasanya memendam perasaan pada suatu jiwa? Aku bingung sendiri pun harus bagaimana T_T. 7 tahun aku biarkan saja perasaan ini. Jangan kau tanya "apa aku tak bosan masih saja mengharap pada perasaan yang sebenarnya tidak akan pernah membuatku merasa nyata." Aku tau kau tak akan bertanya soal itu, apa pedulimu.

Aku ingin kamu tau, ada rasa yang tak pernah hilang sejak saat itu. Sejak saat dimana aku tak ingin memulai perasaan ini. Ada khayalan-khayalan gila yang kubuat yang justru itu adalah boomerang buatku sendiri.

Lelah? Tapi itu adalah lelahku sendiri. Kau mungkin tak akan pernah tau bagaimana lelahnya aku menunggumu sejak bertahun-tahun lamanya, hingga setiaku masih ada sampai saat ini.

Aku ingin kamu tau, tapi aku takut karena kamu tau kamu justru kamu hilang dari peredaranku.

Aku tak akan memaksa diriku sendiri untuk melepas rasa ini hingga rasa itu sendiri yang meninggalkanku.

Kuharap engkau selalu dalam keadaan terbaik seperti dalam munajat ku, cinta^^.


Salam,


Aku^^…



Monday, November 18, 2013

Pecahkan saja celengannya



Pecahkan saja celengannya biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh
Ada malaikat menyulam jaring laba-laba ditembok keraton putih...

Loh kak jadi berpuisi toh? Hehehee

Ehmm.. ini celengan didapat tanggal 16 Juni 2013 (baru beberapa bulan ya ternyata, :D).
Tapi celengan ini spesial, soalnya celengan ini didapat waktu reuni SMA dan waktu itu tepat hari ulang tahun nya si.. ah sudahlah..

Loh kok bisa, gue dapet celengan?
Ini gue dapet pas acara tukeran kado.
Oh iya, reuni ini acaranya berlangsung tanggal 15 - 16 Juni 2013. Tempat nya di daerah yg semilir sadonyo anginnya, Anyerr..

Tepat hari tgl 16 itu pukul 12 siang, kita mulai acara tukeran kadonya, setelah sehari sebelumnya kado itu dikumpulin semua di panitia.

Setelah kocok dikocok dannnn tarrraaaa....
Gue pun dapet celengan, ahahaha ngasih celengan dapet celengan, hihihi.
Waktu pas kita bukain kado bareng - batemg disana, ada beberapa dari temen yang emang udah sial kali ya, :D dia dapet sabun hotel beserta penutup kepala :D, dan ada lagi yg dapet buku kwitansi. Yang ngenes si yang dapet sabun, padahal anjuran panitia hara kado itu minimal 5ribu - 10 ribu.

Balik lagi ke celengan.
Setelah dapet celengannya, langsung aja celengan itu w isi sama uang receh. Dan yang sebenar nya jadi inspirasi buat nulisnya adalah...

Celengannya ini udah penuh, bingung mau dipecahin atau enggak. Kalo dipecahin sayang sama kenangan nya, tapi kalo enggak mau sama uangnya, sayang soalnya :(.

Jadi baiknya???


Sunday, November 17, 2013

Abstrak, tanpa ide, tanpa ada yang pasti

-Di hari Kamis Pagi-
Kringg..
"Halo selamat siang bisa bicara dengan ma Nur?"
"Iya saya sendiri"
"Mba, saya dari PT. . . . mengundang mba untuk wawancara di perusahaan kami esok hari jam 9 bisa?"
"Iya Pak, InsyaAllah saya akan hadir sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan"

-Di Jum'at Mubarak"
Jam 5 pagi ayah sudah memanaskan motornya untuk mengantarkan saya interview di tempat yang-kemarin-sudah-telepon-saya. Tempatnya di Jakarta Pusat di Jl. MH. Thamrin. Berhubung tidak tahu tempat nya dimana, jam 5 1/4 ayah dan saya kemudian menghadang dinginnya udara pagi yang letih. Sepi dan hanya beberapa saja kendaraan yang ada. 

"Dih, masih jam 6 aja"
Itu ocehan saya ketika motor saya sudah nyampe Sudirman. 
"Pak, punten tau alamat ini?" Tanya saya pada tukang ojek sambil menyodorkan alamat si perusahaan-yang-kemarin-telepon.
"Oh...Bapak tinggal lurus aja nanti pas udah lewat bunderan bapak belok kiri, tempatnya gak jauh dari sana pak".
"Makasih ya Pak".

Yaaa, dan benar gak jauh dari bunderan HI tempatnya. Kemudian saya pun turun dari motor dan salim ke ayah sekalian minta doa dan restunya *berasa mau ijab qabul* heheh aamiin. Saya pun kemudian jalan melewati jembatan penyeberangan, secara tempatnya ada disebelan kanan saya. 

Tepat pukul 7 saya udah nyampe. "MasyaAllah, homagah masih jam segini", gumam saya dalam hati. Yakali janjian jam 9 jam 7 udah nyampe -_-.

November, serangkaian dari bulan-bulan yang berakhiran -ber yang berarti musim hujan pun yang sekiranya mengisi cuaca saat ini. Semilir angin dan dinginnya udara membuat saya merasa "brrrr" saat ini. Jakarta yang saya temui pagi ini beda, jauh dari kata panas, sejuukk. 

Sesampainya di ujung jembatan, entah kenapa tiba-tiba berasa jadi melow -_-, mungkin karena efek udaranya juga kali ya ya, hehehe. Saya tidak saja langsung masuk ke dalam gedung, sengaja duduk di bangku yang sudah disediakan di depan gedung itu.

Abstrak, pikiran pun langsung melalang buana bersama angin yang terus menghampar. Tak peduli dengan orang-orang yang lalu lalang.

Aku terbawa dalam angan-angan yang entah kapan tau angan-angan ini hilang.
Aku masih saja setia untuk membayang-bayangimu dalam hari-hariku.
Masih saja untuk tetap membayangimu menjadi milik ku. Jangan pernah kau tanya apa aku tak cukup lelah setelah 7 tahun lamanya aku masih saja bertahan untuk perasaan yang tak pernah membuatku nyata?.

Apa kau tak pernah pikir, setelah aku tahu kau itu teman dekat dari sepupuku lantas membuatku makin jauh ke dalam perasaan ini.

Apa kau tahu, setelah pertemuan di reuni itu dengan obrolan yang sangat singkat lantas buat aku makin lebih jauh berkhayal.

=====================================

Dan gak kerasa udah jam 8, akhirnya aku memasuki gedung itu dan aku berusaha lagi untuk memulai karir ku di bagian akunting.