Sunday, November 17, 2013

Abstrak, tanpa ide, tanpa ada yang pasti

-Di hari Kamis Pagi-
Kringg..
"Halo selamat siang bisa bicara dengan ma Nur?"
"Iya saya sendiri"
"Mba, saya dari PT. . . . mengundang mba untuk wawancara di perusahaan kami esok hari jam 9 bisa?"
"Iya Pak, InsyaAllah saya akan hadir sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan"

-Di Jum'at Mubarak"
Jam 5 pagi ayah sudah memanaskan motornya untuk mengantarkan saya interview di tempat yang-kemarin-sudah-telepon-saya. Tempatnya di Jakarta Pusat di Jl. MH. Thamrin. Berhubung tidak tahu tempat nya dimana, jam 5 1/4 ayah dan saya kemudian menghadang dinginnya udara pagi yang letih. Sepi dan hanya beberapa saja kendaraan yang ada. 

"Dih, masih jam 6 aja"
Itu ocehan saya ketika motor saya sudah nyampe Sudirman. 
"Pak, punten tau alamat ini?" Tanya saya pada tukang ojek sambil menyodorkan alamat si perusahaan-yang-kemarin-telepon.
"Oh...Bapak tinggal lurus aja nanti pas udah lewat bunderan bapak belok kiri, tempatnya gak jauh dari sana pak".
"Makasih ya Pak".

Yaaa, dan benar gak jauh dari bunderan HI tempatnya. Kemudian saya pun turun dari motor dan salim ke ayah sekalian minta doa dan restunya *berasa mau ijab qabul* heheh aamiin. Saya pun kemudian jalan melewati jembatan penyeberangan, secara tempatnya ada disebelan kanan saya. 

Tepat pukul 7 saya udah nyampe. "MasyaAllah, homagah masih jam segini", gumam saya dalam hati. Yakali janjian jam 9 jam 7 udah nyampe -_-.

November, serangkaian dari bulan-bulan yang berakhiran -ber yang berarti musim hujan pun yang sekiranya mengisi cuaca saat ini. Semilir angin dan dinginnya udara membuat saya merasa "brrrr" saat ini. Jakarta yang saya temui pagi ini beda, jauh dari kata panas, sejuukk. 

Sesampainya di ujung jembatan, entah kenapa tiba-tiba berasa jadi melow -_-, mungkin karena efek udaranya juga kali ya ya, hehehe. Saya tidak saja langsung masuk ke dalam gedung, sengaja duduk di bangku yang sudah disediakan di depan gedung itu.

Abstrak, pikiran pun langsung melalang buana bersama angin yang terus menghampar. Tak peduli dengan orang-orang yang lalu lalang.

Aku terbawa dalam angan-angan yang entah kapan tau angan-angan ini hilang.
Aku masih saja setia untuk membayang-bayangimu dalam hari-hariku.
Masih saja untuk tetap membayangimu menjadi milik ku. Jangan pernah kau tanya apa aku tak cukup lelah setelah 7 tahun lamanya aku masih saja bertahan untuk perasaan yang tak pernah membuatku nyata?.

Apa kau tak pernah pikir, setelah aku tahu kau itu teman dekat dari sepupuku lantas membuatku makin jauh ke dalam perasaan ini.

Apa kau tahu, setelah pertemuan di reuni itu dengan obrolan yang sangat singkat lantas buat aku makin lebih jauh berkhayal.

=====================================

Dan gak kerasa udah jam 8, akhirnya aku memasuki gedung itu dan aku berusaha lagi untuk memulai karir ku di bagian akunting.




1 comment:

  1. templatenya masih sederhana mbak? mau di bagusin aku menawarkan jasa. murah hub 087871940170

    ReplyDelete