Bukan
hanya Indonesia saja kan yang boleh mempunyai sejarah?
Bukan
hanya orang – orang besar saja kan yang bisa menanggalkan kisahnya?
Hari
aja udah menjelang malam, seharusnya aku sudah berada pada
pembaringanku sambil merajut mimpi bukan?. Namun sepasang mataku
masih belum mau memanjakan dirinya bersama dengan bunga tidur yang
mungkin sudah ia bayangkan. Waktu sudah menujukan pukul 23.00 dan
satu jam lagi sudah berganti hari. Jemari-jemariku masih bekerja di
depan mesin yang sudah bertahun-tahun menemani. Aku masih berkutat
dengan programku. Namun lagi-lagi kebiasaan jelekku kumat, aku pasti
mengerjakan pekerjaan lain yang menghambat kerjaan yang memang
harusnya diselesaikan. Namun kali ini, kebiasaan jelekku menitikan
air mataku.
Setelah
jari jemariku lelah menelusuri kenangan dalam mesin ini, aku berhenti
pada suatu video. Video yang membuat malamku galau karena aku jadi
rindu teman-temanku. Teman seperjuangan di suatu tempat yang idealis,
mahahaha. Tempat dimana aku mengukir banyak kenangan manis disana.
Tempat dimana aku melahirkan emosi-emosi yang tak stabil kala ada
“gangguan” yang menghampiri. Tempat dimana aku melahirkan rindu
yang utuh untuk segala kisah yang pernah kulewati, mengucapkan
terimakasih karena telah membantu mengisi sejarah hidupku selama
lebih dari 700 hari.
Video
ini sebenernya udah dibuat lama, beberapa bulan yang lalu, tepatnya
seminggu sebelum aku mengundurkan diri dari tempat yang idealis itu.
Aku pernah sedikit bercerita tentang video ini pada temanku,
sayangnya aku malu mempublikasikannya, dan baru berani ya sekarang
ini.
Gaeysss,
kalian harus bertanggung jawab atas ke-tidak-bisa-an tidurku malam
ini. Kalian harus membayar semua rindu ini dengan pertemuan dan tentu
sebelas bar cokelat.
“Biar
bagaimanapun inilah kami, dengan segala kekurangannya yang beragam
tapi tertutupi dengan kelebihannya yang beragam jua”
“Dimanapun,
kapanpun akan terukir sejarahnya, dan inilah kami dengan sejarahnya
yang akan menjadi sebuah kisah yang klasik.”
“Jabat
tanganku mungkin untuk yang terakhir kali
“
We
are Team, bagaimanapun cara kami bekerja, bagaimanapun cara kami
menyapa, bagaimanapun cara kami tertawa, bagaimanapun cara kami
bercerita, dan apapun segala bentuknya. . kemarin, hari ini, esok
hingga entah sampai kapanpun kita tetap punya kisah yang sama, karena
kita pernah mengukirnya secara bergotong royong.”
kita tidak pernah salah memilih teman, hanya saja waktu dan keadaan yang membuatnya tidak bertahan lama x)))))
ReplyDeleteKak Febi :( aku kangen suasana kantor yang dulu :(
ReplyDeleteserindu"nya kamu, adalah hal mustahil mengembalikan kenangan yang telah menjadi cerita liii :)
ReplyDeleteuapkan rindu itu, menjadi kenangan manis dengan senyum setiap kali mengingatnya *pukpukitik :p