Friday, March 28, 2014

Jumatulis #2 Air Ketuban - Air Dalam Bejana Itu

Aku terlahir sebagai wanita dari rahim seorang ibu yang bekerja sebagai petani. Namun, aku tak pernah melihatnya semenjak aku membuka mataku di dunia ini. Ayah hanya bercerita jikalau ibu sudah ada pada tempatnya yang layak. Ibu pergi karena ketika melahirkanku keadaan ibuku sudah lemah dan air ketuban yang melindungiku sudah pecah.

Dari sana aku bercita-cita untuk menjadi bidan. Aku bertekad sebisa mungkin aku menyelamatkan para ibu hamil, ibu melahirkan juga bayi-bayi. Aku hanya tak ingin bayi-bayi yang telah datang kedunia ini tak tahu bagaimana rupa ibu yang sudah berjuang jutaan detik memeliharanya dalam “bejana” itu.

Usiaku sudah menginjak 25 tahun. Aku telah menjadi seperti apa yang aku cita-citakan. Aku telah menjadi bidan. Setelah menjadi bidan, aku kembali ke kampungku dan ingin berbakti disana. Aku menjadi bidan di sebuah puskesmas, dan setiap sebulan sekali aku ditugaskan untuk mengontrol posyandu disana. Tak melupakan cita-citaku dahulu, aku sering berbagi informasi seputar ibu hamil, ibu menyusui, juga balita. Awalnya aku hanya membentuk sekolompok kecil untuk berdiskusi, hingga suatu saat ada seorang ibu yang mengusulkan kenapa aku tak berbagi informasi ini di balai desa, jadi semua orang bisa tau.

***
Ini minggu pertamaku mengisi diskusi di balai desa. Aku memulai diskusi pertamaku dengan tema “air ketuban”. Tema ini diusul oleh seorang bapak-bapak yang anaknya tak bisa diselamatkan karena air ketuban sang istri sudah pecah sebelum bayinya lahir.

Assalammualaikum semuanya.” Ucap salamku untuk membuka diskusi ini
Waalikumsalam, bu bidan.” Jawab ibu-ibu di balai desa.
Okeh, kita langsung saja mulai diskusinya ya, sesuai yang sudah dijanjikan, hari ini saya mau cerita tentang air ketuban. Oh iya, sebelum berlanjut, saya mau tanya dulu sama ibu-ibu nih, apa sih yang ibu tahu tentang air ketuban, ada yang bisa mewakilkan untuk menjelaskan?.” Tanya ku pada ibu-ibu yang berdiskusi.
Yang saya tahu ya bu, air ketuban itu air yang ada di dalam rahim kita.” Jawab Ibu Surtinah yang sedang ikut berdiskusi.

Baiklah, saya akan jelaskan tentang air ketuban ini. Pertama kita mulai dari pengertian air ketuban itu sendiri. Apa sih sebenernya air ketuban itu? Air ketuban atau yang bisa disebut dengan cairan amnion adalah cairan yang terdapat dalam ruangan yang diliputi selaput janin. Nah ruangan inilah yang disebut kantung ketuban. Cairannya ini berwarna keruh. Cairan ketuban mulai mengisi kantung ketuban, sekitar dua minggu setelah pembuahan. Awalnya hanyalah air, namun stelah 12 minggu kehamilan, cairan penuh dengan kandungan zat gizi seperti karbohidarat dan protein. Saat bayi tumbuh, cairan ketuban juga meningkat dan mencapai tingkat maksimum, terjadi pada sekitar 39 minggu kehamilan. Seorang wanita hamil, membawa hampir dua liter cairan ketuban. Sepanjang kehamilan, bayi akan menelan cairan ketuban, dan akan mengeluarkannya kembali sebagai urine. Cairan ketuban, juga dihirup oleh bayi untuk membantu paru-parunya tumbuh berkembang. Karena mengandung sel-sel janin, cairan ketuban dapat diambil sebagai sampel untuk mengetahui kondisi medis janin, termasuk kemungkinan adanya down sindrom. Prosedur pemeriksaan air ketuban ini disebut sebagai amniosentesis. “ Aku menghela napas, bagian pertama untuk diskusiku kali ini usai.

Nah selanjutnya, saya mau cerita tentang manfaat dari si air ketuban ini bagi bayi. Ada yang tau apa manfaatnya?.” Pembahasan keduapun aku mulai dengan sebuah pertanyaan kembali.
Air ketuban itu untuk melindungi bayi dari benturan-benturan kan ya bu?.” Jawab seorang wanita dalam diskusi yang aku belum mengenalnya.

Apasih sebenernya manfaat dari air ketuban itu? Ada beberapa fungsi air ketuban diantaranya, sebagai pelindung yang akan menahan janin dari trauma akibat benturan, melindungi dan mencegah tali pusat dari kekeringan, yang dapat menyebabkannya mengerut sehingga menghambat penyaluran oksigen melalui darah ibu ke janin, berperan sebagai cadangan cairan dan sumber nutrien bagi janin untuk sementara, memungkinkan janin bergerak lebih bebas, membantu sistem pencernaan janin, sistem otot dan tulang rangka, serta sistem pernapasan janin agar berkembang dengan baik, menjadi inkubator yang sangat istimewa dalam menjaga kehangatan di sekitar janin. Selaput ketuban dengan cairan ketuban di dalamnya merupakan penahan janin dan rahim terhadap kemungkinan infeksi. Pada waktu persalinan, air ketuban dapat meratakan tekanan atau kontraksi di dalam rahim, sehingga leher rahim membuka. Dan saat kantung ketuban pecah, air ketuban yang keluar sekaligus akan membersihkan jalan lahir. Pada saat kehamilan, air ketuban juga bisa digunakan untuk mendeteksi kelainan yang dialami janin, khususnya yang berhubungan dengan kelainan kromosom.” Aku kembali menghela napasku.

Nah, cerita terakhir saya tentang ketuban adalah, apa aja nih yang mesti kita lakukan ketika air ketuban sudah pecah.” Aku memulai diskusi yang ketiga. Pada bagian terakhir ini, ibu-ibu yang ikut diskusi langsung merapihkan posisi duduk mereka dan mendengarkan dengan seksama, karena bagian inilah yang mereka tunggu, setelah sebelumnya ada beberapa ibu atau bayi yang tak bisa diselamatkan karena air ketuban sudah pecah dan mereka tidak mengerti apa yang harus mereka lakukan.

Air ketuban pecah bisa menjadi pertanda bahwa bayi akan segera lahir. Namun apa yang harus dilakukan jika air ketuban pecah di masa janin belum waktunya lahir? Ada tiga cara yang bisa kita lakukan ketika air ketuban pecah sebelum waktunya. Yang pertama, jelas jangan panik, atur napas kita dan sebisa mungkin jangan banyak bergerak. Air ketuban pecah sebelum waktunya, bisa terjadi karena kondisi ibu hamil yang sedang sakit atau kecelakaan. Nah yang kedua, catat jam dan menit saat air ketuban pecah. Tujuan dari pencatatan ini adalah agar dokter dan paramedis bisa mengetahui secara pasti kesempatan janin kita untuk bisa diselamatkan. Jika ketuban pecah, janin beresiko terkena infeksi dari luar. oleh karnea itu, penanganan cepat dan tepat waktu perlu dilakukan agar janin kita selamat. Perhatikan juga kondisi air ketuban. AIr ketuban normal itu berwarna bening dan tidak berbau busuk. Jika air ketuban berwarna keruh dan berbau tidak sedap, kemungkinan sudah terkena infeksi dan membahayakan kondisi janin kita. Dan yang terakhir segera bawa kedokter atau paramedis, Penanganan serius secara cepat dan tepat dapat menyelamatkan bayi kita dari kematian. Penanganan yang terlambat bisa membuat bayi terkena resiko infeksi atau terlalu lama menelan air ketuban.” Jelasku

Aku telah selesai menjelaskan beberapa poin tentang ketuban, sambil menutup diskusi ini, aku membuka tanya jawab dengan mereka. “Nah ibu-ibu sekian cerita ketuban dari saya. Lalu sekarang gimana, sudah pada tahu tentang air ketuban itu apa kan? Hayoo, ada yang masih kurang ngerti, monggo ditanya, selagi saya masih bisa jawab saya akan jawab dengan jawaban yang memuaskan, hehehe.”

Diskusi ketuban hari ini usai. Tak terasa saya telah berbagi dengan mereka selama dua jam. Diskusi diakhiri dengan tanya jawab dari beberapa orang. Untuk pertama kalinya saya berbicara di depan forum dan saya sangat senang bisa berbagi dengan mereka.

Ibu yang tak pernah aku tau rupanya, yang tak pernah aku tau bagaiman lembutnya kulitmu menyentuhku, membuaiku, memanjakan aku, lihatlah aku, aku adalah putrimu yang dulu engkau perjuangkan, putrimu yang kau rela berbagi nyawa demi menyelamatkan hidupku. Aku sekarang sudah tumbuh besar. Aku telah menjadi seorang bidan. Cita-citaku tercapai dan aku ingin berbakti untuk desa ini. Aku hanya tak ingin bayi-bayi disini merasakan hal yang sama seperti aku yang tak pernah tau tentang ibu. Ibu, aku merindukanmu, aku mencintaimu.”


Sumber data:


4 comments:

  1. Tanya ku pada ibu-ibu yang berdiskusi.

    >> Tanyaku ..

    Lia itu hurufnya kenapa beda ya?? Jadi kekecilan...so far hmmm bagus sih, cuma coba deh bikin cerita yang twistnya bikin penasaran pengen lbaca terus....

    SEMANGAT!!!

    ReplyDelete
  2. Huruf yang mana tan? yang miring2 itu ya? padahal sebelum di post udah disamain, :D

    ReplyDelete