Thursday, March 20, 2014

Hari Ini Kopi Nikmat Sekali

Kulihat jam yang tertanam di dinding ruangan para kapitalis, ah sudah jam sembilan rupanya. Namun sepasang dua bola mata yang ada dalam tubuhku ini masih belum mau merespon jasadku yang sudah bangun lima jam yang lalu. Mataku masih sayu, rasanya masih ingin mendusel-ndusel bantalan yang semalam membuat tidurku nyaman, namun keadaan tak membuatnya beruntung, jasadku sudah ada di depan layar yang lengkap dengan dokumen-dokumen yang hendak ku input datanya. Waktu terus berjalan, aku mulai memindahkan data yang tertera dalam dokumen yang berwarna merah muda ini ke dalam sistem di layar depan mukaku tapi mataku mengantuk, sesekali aku memejamkan mataku ini hingga terkadang ketikanku ada beberapa yang menjadi typo. Ah mungkin hanya tuts keypadku yang sudah lelah.

Sampai tiba waktunya aku sudah tak tahan lagi menahan kantukku ini, aku memutuskan untuk membuat kopi hitam, ya segelas kopi hitam yang memang sudah jadi teman setia menemaniku kerja untuk beberapa menit kedepan. Kenapa cuma beberapa menit? Karena buatku kopi hitam itu sudah tidak ada rasa nyamannya lagi ketika sudah tak panas, setidaknya kopi hitam masih bisa dirasakan aroma dan sensasinya meskipun dalam keadaan hangat. Entah jariku sedang kerasukan dewa apa, seperti dalam potongan liriknya Iwan Fals di salah satu lagunya yang berjudul “Umar Bakrie” yang kira-kira seperti ini potongan liriknya “Hari ini aku rasa kopi nikmat sekali”, aku merasakan saat itu kopiku rasanya nikmat sekali, sebungkus kopi hitam yang dipadukan dengan sesendok teh gula pasir dalam takaran yang pas, tidak terlalu pahit tapi tidak terlalu manis.

Lalu kunikmati kopi hasil racikanku sendiri diatas meja kerjaku bersaingan dengan antara dokumen pendukung kerjaku, namun ditengah perjalanan aku menikmati dua suasana itu, aku melihat seseorang masuk ke ruangan, lelaki, tinggi dan tersenyum.

Aku benar-benar menikmati pagi itu, kopi yang kurasa nikmat sekali juga senyummu yang nampak manis dari balik pintu kaca itu.

No comments:

Post a Comment