Wednesday, March 19, 2014

Aku Mencintaimu Tapi Hanya Sekali Cinta Itu Membuatku Merasa Nyata

Aku melangkah perlahan menuju sebuah panggung yang membuatmu seolah seperti raja dan wanita disampingmu itu seperti ratu. Kau masih tetap mempesona seperti saat aku mengenalmu dulu, masih dengan wajah teduhmu yang dulu pernah membuatku merasa nyaman. Entah aku harus bersikap apa saat ini, entah aku harus merasakan apa saat ini. Aku bahagia melihatmu, aku bahagia melihat wanita itu, ia nampak jauh lebih baik buatmu daripada aku. Tapi jauh didalam yang entah letaknya dimana aku merasa sakit. Saat tiba didepanmu, aku tersenyum lalu aku mengucapimu dan wanita itu  
Cieeeee,,,,Bahagia ya, Barakallahu, semoga cepet kasih aku keponakan lucu.
Ya, makasih ya, cepet nyusul juga, hehehe.” Begitu katamu ditemani lengkungan bibir wanita disampingmu itu. Ah, ternyata dia sangat cantik.
Kemudian aku kembali melaju ke tempat semula aku datang, dadaku sesak, aku tak tahan lagi menahan air mata ini. Aku pulang. Aku kalah dengan takdir. Ternyata kamu tak pernah benar – benar mengerti alasanku dulu, alasan yang kemudian jadi bumerang buatku. Aku mencintaimu, tapi cinta itu hanya sekali membuat aku merasa nyata, namun tidak setelahnya.

2 comments: