Aku
melangkah perlahan menuju sebuah panggung yang membuatmu seolah
seperti raja dan wanita disampingmu itu seperti ratu. Kau masih tetap
mempesona seperti saat aku mengenalmu dulu, masih dengan wajah
teduhmu yang dulu pernah membuatku merasa nyaman. Entah aku harus
bersikap apa saat ini, entah aku harus merasakan apa saat ini. Aku
bahagia melihatmu, aku bahagia melihat wanita itu, ia nampak jauh
lebih baik buatmu daripada aku. Tapi jauh didalam yang entah letaknya
dimana aku merasa sakit. Saat tiba didepanmu, aku tersenyum lalu aku
mengucapimu dan wanita itu
“Cieeeee,,,,Bahagia
ya, Barakallahu, semoga cepet kasih aku keponakan lucu.”
“Ya,
makasih ya, cepet nyusul juga, hehehe.” Begitu katamu ditemani
lengkungan bibir wanita disampingmu itu. Ah, ternyata dia sangat
cantik.
Kemudian
aku kembali melaju ke tempat semula aku datang, dadaku sesak, aku tak
tahan lagi menahan air mata ini. Aku pulang. Aku kalah dengan takdir.
Ternyata kamu tak pernah benar – benar mengerti alasanku dulu,
alasan yang kemudian jadi bumerang buatku. Aku mencintaimu, tapi cinta itu
hanya sekali membuat aku merasa nyata, namun tidak setelahnya.
pas ngomong "cieeeee bla...bla" sakit banget kayaknya
ReplyDeletesakiiiittt banget kak :((
ReplyDelete