Friday, October 3, 2014

Jumatulis Season 2 - 02 - Hasrat - Suami Dua Hari

"Aku mencintaimu, Lalita. Sampai kapanpun tak akan kubiarkan lelaki lain menyentuhmu, takkan kubiarkan seorang pun menyakiti wanita yang kucintai. Kalau perlu kutaruhkan nyawaku untuk mencintaimu."


Lelaki itu telah sah menjadi suamiku. Baru dua hari, ya baru dua hari yang lalu dia mengucapkan ijab qabulnya di depan wali nikahku. Menikah dengannya adalah anugerah yang sudah sepatutnya aku syukuri. Aku sudah terlalu lama menanti pernikahanku ini, hingga aku bosan sendiri dan memaksanya untuk segera menikahiku. Bukannya aku tergila-gila dengan dia, sungguh bukan. Aku hanya terlalu takut ia memalingkan wajahnya ke perempuan lain. Aku terlalu cinta mati dengan dia, setelah sebelumnya aku terlalu mencintai seorang lelaki yang sangat kuinginkan untuk jadi pemimpin rumah tanggaku. Namun nyatanya, ia pergi meninggalkan aku. Selamanya ~~

Selepas menghilangkan penat resepsi pernikahanku, suami dua hariku mengajakku untuk menikmati pernikahan kami ke sebuah pantai. Dengan segala uang yang dia punya, dia mampu mengajakku honeymoon ke salah satu pantai di bagian timur Indonesia.

~~~~

Kala itu, waktu Indonesia Bagian Timur telah menunjukkan pukul sembilan malam. Lepas kami makan malam, ia mengajakku untuk tidur-berhubungan layaknya suami istri- lebih awal. Aku menurutinya. Aku tak mau mengecewakan lelaki yang aku cintai ini walau sebenernya aku masih merasa engap karena terlalu banyak makan.

Lelaki itu mulai menyentuh rambutku. Membelainya sampai ke ujung rambut. Ia mulai mencium keningku lalu merangkak ke bibirku. Ia membuka kancing bajuku secara perlahan, lalu tanpa sadar aku sudah tak mengenakan pakainku dan berada di atas tempat tidur. Aku melayaninya hingga ia puas.

~~~~

Dini hari datang. Aku mulai membenahi diri yang kala itu sudah bersimbah darah. Aku melangkahkan kakiku ke kamar mandi, mencuci tanganku, mengusap mukaku, lalu secara perlahan kusiram air ke seluruh tubuhku yang penuh darah. Selepasnya, aku membuang pisau dan obat tidur yang telah kupakai untuk membunuh suami dua hariku. 

***
Kamu memang mencintaiku, suami dua hari. Pun dengan aku. Aku sangat mencintaimu, tapi  aku jauh lebih cinta lagi jika kau mati dengan cintaku. Aku sudah memenuhi keinginanmu, mempertaruhkan nyawamu demi cintamu padaku. Aku juga telah mempertaruhkan nyawaku untuk mencintaimu, suami dua hari. Dan aku puas karena hasratku untuk mencintaimu sampai mati sudah sampai pada ujungnya.  Aku telah membayar lunas atas semua yang telah kamu lakukan pada Pilar. Lelaki yang kamupun tahu bahwa aku sangat-sangat mencintainya. Lelaki yang sangat aku ingin jadikan pendamping hidupku, tapi kamu telah membunuhnya demi cinta matimu terhadapku. Kamu menang, aku menang. Kita sama-sama lunas. Kita sama-sama dalam keadaan seri, satu-satu.




1 comment: