Aku Adalah Rapuh yang Terlahir Dari Sebuah Rahim Bernama Lagu
Aku mengingat kembali bagaimana pertama kali menemukannya. Di sebuah pagi, di sebuah bis kota, di cuaca yang cerah. Ia duduk menyandarkan kepalanya ke jendala, matanya menutup karena kantuk yang tidak bisa ia tahan. Kedua tangannya saling memeluk karena suhu di dalam bis menunjukkan angka tujuh belas derajat. Ia membuka mata ketika bis yang ditumpanginya berhenti mendadak, menunduk dan melihatku yang muncul tiba-tiba di beranda aplikasi musiknya. Aku berada di posisi teratas diantara daftar ayat-ayat dan nasihat-nasihat yang sering diputar suaranya. Ia menatapku beberapa detik, memastikan aku adalah sebuah lagu baru. Ia memilihku, mendengarkanku. Aku adalah kenangannya Yang hadir melalui lirik-lirik Yang semenjak lahir tak berniat sedikitpun membuatnya menunduk, mengingat kembali setiap jengkal kisah yang dilewatinya, lalu membuatnya menangis. . . . Aku hanyalah rapuh yang telah lahir dikehidupan Ia yang bernama Perempuan