Subuh Pukul Tujuh Pagi
Disepertiga malam di Jumat pagi itu
Kala keningku mencium pada tempat yang paking rendah
Doa-doa senantiasa keluar dengan seenaknya
Air mata dan permohonan ampunana menyanding si kening di
tempatnya
Lalu, Tuhan datang dengan segala Maha-Nya
Ia bertanya perihal inginku
"Apa yang kamu inginkan disisa akhir hidupmu,
hamba-Ku?"
Si bibir datang dan mengambil alih
"Aku ingin sederhana dalam hidupku, tapi aku ingin
bermewahan dalan ibadahju"
Tuhan menanggapi
"Maka beribadalah sekuat tenagamu hingga Aku yang
menggantikan posisimu."
Tuhan pergi meninggalkan aku yang rasa dengan penasaran
Aku sadar
Aku telah terbangun dari mimpi, dan aku tahu,
Aku belum subuh dipukul tujuh pagi
Serpong, 18 Oktober 2014
Comments
Post a Comment