Sunday, November 6, 2016

Stalking

Stalking. Sengaja atau tidak,
ia mampu membalikkan dunia teraturku
menjadi pemain di masa lalu
Aku meletakkan buku-buku dalam rumahnya dengan punggung yang menghadap keluar. Barisannya lebih rapih setelah semalaman kecewaku tiba. Aku melirik jam, masih pukul dua pada pagi hari, mataku sembab, dadaku sesak. Bodoh rasanya menyesal karena tahu ia akan lebih bahagia untuk beberapa waktu lagi. Semua karena ulahku yang mencoba mencari namanya dan berlari-lari pada dinding di media sosialnya, tapi yang kutemui adalah beberapa undangan yang ditandai ke teman-temannya.

7 comments: