Tuesday, March 10, 2015

Cokelat Sebelas Bar

Begitulah ia mengajariku berbagi. Sebab katanya berbagi tak baik hanya dimiliki seorang diri. 

Dua tahun yang lalu aku mengenalinya sebagai pegawai kontrak baru di tempat kerjaku. Tubuhnya mungil dengan muka yang sepertinya berdusta pada usia yang dikabarkannya. Ia tersenyum sambil mengenalkan namanya padaku. Aku menjabat tangannya. Tuhan, perempuan ini lembut sekali, pikirku. Ia mengenakan kemeja merah muda dengan celana panjang dan kerudung motif bunga-bunga menutupi kepalanya.

Seminggu setelah perkenalannya, fakta berkata lain pada penglihatan pertamaku. Kupikir ia adalah perempuan yang pendiam, nyatanya tidak, ia adalah perempuan yang sangat riang. Tingkah lakunya yang seperti kanak-kanak justru membuat penat kami selama bekerja hilang.

Sebulan setelah perkenalannya,  aku baru tahu ternyata ia suka sekali dengan cokelat. "Cokelat sebelas bar" begitulah yang dikatakannya padaku. Selain sifat dia yang baik pada semua orang, ia juga terkenal sebagai pemalak cokelat.

Ia selalu meminta tagihan berupa "cokelat sebelas bar" pada setiap orang yang butuh padanya, seperti; minta data pekerjaannya. Anehnya, orang-orang yang dimintai cokelat itu selalu memberikannya bahkan tanpa diminta.

Satu hal yang ku kagumi darinya, setiap ia mendapatkan cokelat hasil "palakannya" itu, ia selalu membagikan cokelat itu kepada teman-temanya masing-masing satu bar, bahkan tak jarang ia tidak kebagian cokelat hasil "palakan"nya itu. Aku pernah menanyakan padanya, kenapa tak dia nikmati sendiri saja cokelat itu. Ia cuma bilang "namanya juga rezeki, masa mau dinikmati sendiri, bukannya Tuhan juga memberikan kita rezeki lewat tangan-tangan mereka? Mungkin bukan lewat materi, tapi lewat kesediaan mereka menjadi temanku, lagian bahagia gak baik untuk dihabiskan sendiri, bukan? ".

"Cokelat itu asalnya pahit. Tapi sedikit saja dia diramu, dia bisa mengobati rasa sedih kita." Begitulah katanya sambil memberikan beberapa potong bar cokelat pada saat ku dilanda masalag.

Dan itulah dia, perempuan cokelat sebelas bar. Tak hanya sekedar berbagi yang bisa kupelajari dari cokelatnya, namun banyak hal.

-------

"Segeralah membaik perempuan cokelat sebelas barku, setelah sadar nanti akan kubelikan untukmu cokelat lebih dari sebelas bar"


No comments:

Post a Comment