Sunday, June 28, 2015

Ampas yang Menjadi Baru


Adalah malam yang sepi bagi si perempuan untuk merasakan bahwa sekitarnya sangatlah ramai; petikan suara gitar dan alunan lagu yang dinyanyikan dari sekolompok pria yang membawanya semakin jauh dalam renungannnya.

Secangkir kopi Pedati yang diraciknya sendiri sudah habis ia teguk. Bersamaan dengan perasaan yang semakin jauh ia bawa ke dalam hatinya. "Menyebalkan! Kenapa sekolompok lelaki itu malah memainkan lagu yang mendukungku semakin jauh".

Perempuan itu menunduk, memainkan ampas kopi dengan kepala sendok lalu memindahkannya ke tisu kering. Didiamkannya. Lalu tangan-tangan jahilnya memainnkannya dalam kertas putih.

"Jika ampas kopi Pedati ini saja mampu membuat sebuah gambar menjadi baru,mengapa hatimu tidak?".

5 comments:

  1. Ini yang di IG. :))
    Keren, Kak. Mantaappps!

    ReplyDelete
  2. Kak Lia galau, uhuk. Ngena banget ��

    ReplyDelete
  3. Yoga: ngiahahahahaha. . Harusnya update disini dulu yakk hihihi

    Dicky: iya yak galau emang bikin nganu ;(

    Deby: deb juga :*

    Junita: gak galau, cuma.meneruskan apa yang ada dipikiran nhiahahahaha

    ReplyDelete