Monday, August 1, 2016

Persetan Rindu!



"Buk". 
Buku setebal 350 halaman itu terjatuh dari tempat tidur yang tak sengaja ditendang kaki oleh perempuan yang sedang bermalas-malasan di atas kasur. Waktunya hari ini telah menghabiskan banyak tenaganya; urusan pergi dinas yang tak kunjung usai, malam-malam yang mencuri senjanya, tulang yang semakin kelihatan dari kulitnya, dan tentu laparnya sang perut yang tak disetujui oleh isi dompet.

"Dasar perempuan bodoh". Ujarnya dengan kesal. Ia memanfaatkan kesepuluh jarinya untuk mengacak-acak rambutnya yang terurai.  

"Dasar bodoh" Ia mengulangnya lagi. Tubuhnya ia lempar ke kanan ke kiri di atas ranjangnya. "Mengapa kau masih saja mau membuang waktu berhargamu untuk laki-laki yang bahkan keraguan mungkin masih banyak di kepalanya. Tak kah kau sudah kecewa dengan hari-hari sebelum ini?? ".

Ia menurunkan kaki sebelah kanannya, lalu diikuti kaki kirinya menuju cermin yang ada di samping tempat tidurnya. Rasa kesalnya masih ada sejak dua jam yang lalu."Bahkan kau tak bilang kau akan kumpul. Dasar bodoh. Sudah tau waktu cepat pulangmu adalah waktu yang jarang, kenapa masih mau memutar jalurmu hanya untuk bertemu lelaki yang bahkan keraguan masih banyak di kepalanya. "Ia membalikkan lagi arah tubuhnya menuju kasur. Dilemparkan begitu saja tubuhnya."Persetan dengan rindu".

9 Oktober 2015

4 comments:

  1. Anjay, gue berharap bakalan panjang sih ceritanya, ini kalo film cuma satu scene aja, cuma berlokasi di kamar. Tapi emosinya dapet banget kok, sampe nendang2 buku 😬

    ReplyDelete